(Artikel) Pemberdayaan Masyarakat Desa

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) adalah instrumen penting dalam pengelolaan keuangan desa yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa. Salah satu bidang dalam struktur APBDes adalah bidang pemberdayaan masyarakat desa. Pengelolaan APBDes terkait pemberdayaan masyarakat di desa mencakup beberapa aspek dimulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan di desa yang melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat melalui musrenbangdes. Dalam penyusunan anggaran dalam APBDes dengan mengakomodir program pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan keterampilan, pengembangan UMKM, kegiatan gotong royong, Pembangunan infrastruktur dengan pola pemberdayaan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program untuk memastikan keberlanjutan dan relevansi program, serta akan menimbulkan rasa memiliki yang kuat karena telah dikerjakan sendiri oleh masyarakat daripada diborongkan dengan pihak ketiga.
Beberapa tantangan dalam pengelolaan APBDes dimulai dengan transparansi dan akuntabilitas yaitu kurangnya transparansi dalam pengelolaan APBDes dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan masyarakat, minimnya akuntabilitas dapat mengakibatkan penyalahgunaan dana desa. Kapasitas aparatur desa yang mempunyai keterbatasan kapasitas dan kompetensi aparatur desa dalam menyusun, melaksanakan, dan mengawasi APBDes. Dan keterbatasan pengetahuan tentang regulasi dan tata kelola keuangan desa. Dalam sisi partisipasi masyarakat yaitu masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan APBDes dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam pengelolaan dana desa.
Kemudian dari sisi hambatan dalam pemberdayaan masyarakat melalui APBDes terdiri dari adanya korupsi dan penyalahgunaan dana seperti kasus korupsi dan penyalahgunaan dana desa dapat menghambat program pemberdayaan di beberapa desa. Ada sebagian desa lebih fokus pada proyek fisik tanpa mempertimbangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa desa belum berusaha menggali potensi-potensi sumber pendapatan asli desa untuk menambah sumber pendapatan yang ada.
Beberapa permasalahannya yang sering ditemukan dilapangan adalah seperti skala prioritas program pemberdayaan ini biasanya sudah di atur melalui Kemendes setiap tahunnya sehingga terkadang tidak sesuai dengan karakteristik desa, contohnya adalah program pemberdayaan pasca covid yang diprioritaskan ke ketahanan pangan, menjadi kendala untuk masyarakat desa yang pekerjaannya dominan bukan petani seperti desa yang di pinggir sungai sebagai nelayan sehingga pelaksanaan program menjadi sulit dilaksanakan. Pemberian pelatihan menjahit yang dilaksanakan bagi masyarakat desa, menjadi tidak berkembang karena tidak ada dukungan modal untuk meningkatkan hasil pelatihan tadi menjadi suatu usaha. Kebanyakan program ini diisi oleh kegiatan pengadaan bibit ternak ayam, itik yang diserahkan ke masyarakat tidak berkembang karena setelah selesai panen hasilnya dijual atau dimakan sendiri kemudian tidak berkelanjutan. Berbagai hambatan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa dana desa dapat digunakan secara optimal. Transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan peningkatan kapasitas aparatur desa adalah kunci utama untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan APBDes.
Maka direkomendasikan untuk peningkatan transparansi dan akuntabilitas dengan membangun sistem informasi keuangan desa yang transparan dan mudah diakses oleh masyarakat, pelatihan dan bimbingan teknis bagi aparatur desa tentang pengelolaan keuangan desa. Peningkatan partisipasi masyarakat dengan sosialisasi pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan APBDes, melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pengelolaan APBDes, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Dengan mengimplementasikan rekomendasi tersebut, diharapkan pengelolaan APBDes dapat lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi kemajuan desa.
Penulis :
Josmar Lambok Banjar Nahor
Mahasiswa Program Doktor Universitas Lambung Mangkurat.
