Kodim 1012 Buntok dan DPKP Barito Timur Sepakati Optimasi Lahan Rawa
Tamiang Layang (SPIRITNUSANTARA.COM) – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Barito Timur, Lurikto, bersama Komandan Kodim 1012 Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso, menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) untuk optimasi lahan rawa di wilayah tersebut. Kesepakatan ini diresmikan di Tamiang Layang pada Senin, 1 Juli 2024, sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan.
Kepala DPKP Barito Timur, Lurikto, menjelaskan bahwa program optimasi lahan rawa ini telah dimulai sejak 2017 dan berlanjut hingga 2024 dengan tambahan 1.500 hektare lahan rawa, termasuk 600 hektare yang akan dialokasikan untuk urbanisasi.
“Program optimasi lahan rawa ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian padi di Barito Timur, meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200, dan mendukung swasembada padi di tingkat kabupaten serta nasional,” kata Lurikto.
Untuk Provinsi Kalimantan Tengah, alokasi optimasi lahan rawa mencapai 81.000 hektare, dengan Barito Timur mendapatkan kuota seluas 1.500 hektare. Salah satu lokasi utama untuk program ini adalah Desa Muara Plantau, Kecamatan Pematang Karau, yang mencakup 200 hektare.
“Optimasi lahan rawa akan berlangsung di tiga kecamatan: Pematang Karau, Dusun Timur, dan Raren Batuah. Kerja sama dengan Kodim 1012 Buntok mencakup 200 hektare di Desa Muara Plantau,” tambah Lurikto.
Komandan Kodim 1012 Buntok, Letkol Inf Langgeng Pujut Santoso, menegaskan bahwa program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pertanian RI, dengan TNI bertugas untuk mendukung pelaksanaannya.
“Dari total 1.500 hektare lahan rawa di Barito Timur, kami telah menandatangani kontrak untuk mengoptimalisasi lahan seluas 200 hektare di Desa Muara Plantau. Kodim 1012 Buntok akan mulai sosialisasi dan langkah-langkah optimasi lahan rawa mulai besok,” ungkap Langgeng.
Langkah cepat ini akan melibatkan jajaran Kodim 1012 Buntok dalam sosialisasi kepada masyarakat dan pelaksanaan teknis optimasi. Dengan dukungan teknis dari Dinas Pertanian dan partisipasi masyarakat, diharapkan target 1.500 hektare dapat tercapai dalam waktu tiga bulan.
>“Kami sangat berterima kasih atas kerjasama ini, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di Barito Timur dan mendukung wilayah ini sebagai penopang pangan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke depannya,” ujar Lurikto dan Langgeng.
Program optimasi lahan rawa di Barito Timur menjadi salah satu upaya penting untuk memperbaiki tata guna lahan dan meningkatkan kapasitas produksi pangan di daerah tersebut, sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan nasional. (Lah)
